Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Pengertian anak berkebutuhan khusus adalah anak yang karakteristik nya berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik.
Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus (ABK) :
A. Tunanetra
Tunanetra adalah orang yang memiliki ketajaman penglihatan 20/200 atau kurang pada mata yang baik pada dasarnya tunanetra dibagi menjadi 2 kelompok yaitu tunanetra buta dan kurang penglihatan (low vision)
B. Tunarungu
Tunarungu adalah kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam indera pendengaran. Tunarungu dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu tuli (deaf) dan kurang dengar (low of hearing)
C. Tunagrahita
Tunagrahita adalah anak yang mempunyai intelektual dibawah rata-rata ditandai ketidakcakapan interaksi sosial
D. Tunadaksa
Tunadaksa adalah suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang otot atau sendi pada fungsi yang normal
E. Autis
Autis adalah menunjukkan gejala hidup dalam dunianya sendiri yang ditandai dengan gangguan dalam bidang kognitif, bahasa , perilaku , komunikasi dan interaksi sosial
Bimbingan bagi anak berkebutuhan khusus diberikan agar anak berkebutuhan khusus tersebut lebih mengenal dirinya sendiri, menerima keadaan dirinya , mengenali kelemahan dan kekuatanya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuanya.
Langkah awal nya melakukan identifikasi anak ABK tersebut.
Jangan membedakan anak berkebutuhan khusus dengan anak normal seperi biasanya, beri perhatian khusus kepada anak berkebutuhan khusus dan sayangilah mereka.
Mengenai kebutuhan layanan bimbingan dan konseling Thompson dkk dalam bukunya Counselung Children Sixty ed, USA broks/colecompany menuliskan garis besarnya :
1. Anak harus mengenal dirinya seniri
2. Menemukan kebutuhan anak dan memberikan keterampilan khusus yang spesifik sesuai dengan kelainanya. Contoh : sesorang anak yang berkebutuhan khusus (tuli) kemampuanya adalah menjahit baju, maka sebagai orang yang baik kita ya memberi arahan memberi keterampilan agar para anak berkebutuhan khusus mampu menjahit baju atau berkereasi menjahit bajunya bisa baik dan bagus.
3. Menemukan konsep diri
4. Menfalitasi penyesuaian diri terhadap kelainan
5. Berkoordinasi dengan ahli lain
6. Melakukan konseling pada anak ABK
7. Membantu anak ABK untuk memiliki keterampilan hidup mandiri
8. Membuka peluang kegiatan rekreasi dan mengembangkan hobi
9. Mengembangkan keterampilan personal dan social.
Post A Comment:
0 comments: