A. Ahmadiyah di Indonesia
Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh
Mirza Ghulam Ahmad di india. Mirza lahir 15 februari 1835 M. dan meninggal 26
Mei 1906 M di India.
Missi
Jemaat Ahmadiyah pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun
1925.Latar-belakangnya adalah sikap keingin-tahuan beberapa pemuda Indonesia
yang berasal dari pesantren/madrasah Thawalib, Padang Panjang, Sumatra Barat.
Thawalib
yang beraliran modern, berbeda dengan institusi-institusi Islam ortodox pada
masa itu.Misalnya, para santrinya tidak hanya mendalami Bhs.Arab maupun Arab
Melayu tetapi juga sudah diperkenankan membaca tulisan Latin.
Beberapa
santrinya membaca di dalam sebuah surat-kabar tentang orang Inggris yang masuk
Islam di London melalui seorang da’i Islam berasal dari India, Khwaja
Kamaluddin.Hal ini sangat menarik perhatian mereka.Dan inilah yang mendorong
beberapa santri tsb.untuk mencari tokoh itu. Zaini Dahlan, Abu Bakar Ayyub, dan
Ahmad Nuruddin adalah tiga orang santri Thawalib yang berangkat untuk tujuan
tsb..Mereka sampai di Lahore (masa itu masih India, kini masuk wilayah
Pakistan) pada tahun 1923.
Dari
Lahore mereka lebih dalam masuk ke Qadian dan berdialog dengan pimpinan Jemaat
Ahmadiyah pada saat itu, Khalifatul Masih II ra..Dan akhirnya mereka bai’at dan
belajar di Qadian mendalami Ahmadiyah.
Atas
permohonan mereka kepada Khalifatul Masih II, maka dikirimlah utusan pertama
Jemaat Ahmadiyah ke Indonesia pada tahun 1925. Yaitu Hz.Mlv.Rahmat Ali
ra..Pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia sejak tahun 1935 berada di Jakarta. Dan
pada tahun 1987 pindah ke Parung, Bogor.
Ahmadiyah
masuk di Indonesia tahun 1935, kini sudah mempunyai sekitar 200 cabang,
terutama di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Palembang,
Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain.
Aliran sesat Ahmadiyah sudah banyak
dilarang secara local/daerah, tetapi belum secara nasional. LPII dan Majlis
Ulama’ Indonesia serta organisasi-organisasi Islam tingkat pusat sudah mengirim
surat kepada pemerintah cq. Kejaksaan Agung RI tapi belum berhasil dan masih
memerlukan perjuangan yang lebih intensif lagi.
¹. http://www.alislam.org/indonesia/latar.html
Ahmadiyah
Indonesia mempunyai dana yang cukup besar untuk membiayai kegiatan mereka.
Untuk menggaji pegawainya saja sekitar RP.60.000.000 (enam puluh juta
rupiah)/bulan.
Ahmadiyah
setiap bulannya membagikan brosur darsus (edaran khusus) kepada masyarakat,
organisasi-organisasi Islam, dan tempat-tempat yang mereka anggap sebagai
sasaran propaganda.Juga membagikan buku-buku yang berisi ajaran Ahmadiyah
secara gratis kepada masyarakat.
Mereka
telah mempunyai internet untuk menyebarkan propaganda dipusat di Parung, di
Tasikmalaya, dan Garut Jawa Barat. Setiap ceramah yang diberikan oleh kholifah
mereka di London di siarkan langsung oleh internet mereka di tiga tempat
tersebut dan langsung diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.²
1. Sejarah pendiri
Mirza
Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama
Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza
Ghulam Ahmad). Namun anehnya, ia juga mengatakan “Keluarga dari Mongol, tetapi
berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku
yakin ini. Sebab tidak ada yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti
berita yang datang dari Allah Ta’ala.” (Hasyiah Al-Arba’in, no.2 hal.17, karya
Mirza Ghulam Ahmad).
Dia juga pernah berkata, “Aku
pernah membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari
suku mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia.”
(Dhamimah Haqiqatil Wahyi, hal.77, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Yang anehnya
lagi, ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah bin Muhammad. (lihat
Tuhfah Kolart, hal. 29). Aneh memang jika kita menelusuri asal usul Mirza
Ghulam Ahmad.Dari asal-usul yang gak jelas inilah yang kemudian lahir juga
pemahaman-pemahamanyang aneh dan menyesatkan. Keadaan Keluarga Mirza Ghulam
Ahmad Mirza Ghulam Ahmad, pendiri jamaah ahmadiyah inimenceritakan keadaan
keluarganya yang ditulisnyadalam kitab Tuhfah Qaishariyah, hal 16 karangannya,
ia berkata, “Ayahku memiliki kedudukan dikantor pemerintahan. Dia termasuk
orang yang dipercaya pemerintah Inggris.Dia juga pernah membantu pemerintah
untuk memberontak penjajah Inggris dengan memberikan bantuan kuda dan
pasukan.Namun sesudah itu, keluargaku mengalami krisis dan kemunduran, sehingga
menjadi petani yang melarat. ³
². H. Harto Ahmad Jaiz, Aliran dan
Paham sesat di Indonesia, Jakarta. Pustaka Al-kautsar,2002. Hal. 56
³.http://www.eramuslim.com/berita/laporan-khusus/rekayasa-ahmadiyah-cari-dukungan-musuh-islam.htm
”
Kebodohan-kebodohan Mirza Ghulam Ahmad Ia berkata, “Sesungguhnya saat
Rasulullah dilahirkan, beberapa hari kemudian ayahnya meninggal.” (Lihat
Baigham Shulh, hal.19 karyanya). Kata apa yang pantas kita juluki untuk orang
yang satu ini, kalau bukan “bodoh” ?Padahal yang benar adalah bahwa ayah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam meninggal ketika beliau berada dalam
kandungan ibunya. Kebodohan lainnya nampak jelas dalam kitabnya Ainul Ma’rifah
hal.286, ia berkata, “Rasulullah memiliki sebelas anak dan semuanya meninggal.”
Padahal, yang benar adalah bahwa beliau (Rasulullah) hanya memiliki 6 orang
anak. Bagaimana mungkin orang seperti Mirza Ghulam Ahmad ini mengaku Al-Masih
?Kebejatan Mirza Ghulam Ahmad Orang yang diagung-agungkan oleh pengikutnya ini
memiliki banyak kebejatan yang tak layak dimiliki oleh orang yang mengaku
beriman kepada Allah dan Rasulullah.Ia tidak hanya menghina paraulama, bahkan
ia juga menghina Para Rasul-rasul Allah.
Banyak
dari kalangan ulama pada masanya yang menentang ajaran-ajaran “nyeleneh”
dedengkot Ahmadiyah ini.Bukannya membantah dengan bukti-bukti, Mirza Ghulam
Ahmad malah menghina dengan mengatakan, “Orang-orang yang menentangku, mereka
lebih najis dari Babi.”(Najam Atsim, hal.21 karyanya) Ia juga pernah mengatakan,
“Sesungguhnya Muhammad hanya memiliki tiga ribu mukjizat saja, sedangkan aku
memiliki lebih dari satu juta jenis.” (Tadzkirah Syahadatain, hal.72, karyanya)
Tidak puas menghina Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, Mirza
Ghulam Ahmad juga menghina Nabi Isa dengan mengatakan, “Sesungguhnya Isa tidak
mampu mengatakan dirinya sebagai orang sholih, sebab orang-orang mengetahui
kalau dia suka minum-minuman keras dan perilakunya tidak baik.” (Hasyiyah Sitt
Bahin, hal.172, karyanya).
Masih
tidak puas dengan hal tersebut, Mirza Ghulam Ahmad juga mengatakan, “Isa
cenderung menyukai para pelacur, karena nenek-neneknya adalah termasuk
pelacur.” (Dhamimah Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karyanya) Dan yang sangat
mengherankan adalah, pada kesempatan lain ia juga “bersabda” dalam hadits
palsunya, “Sesungguhnya celaan, makian bukanlah perangai orang-orang shiddiq
(benar). Dan orang-orang yang beriman, bukanlah orang yang suka melaknat.”
(Izalatul Auham, hal.66) Lelucon apa ini ? Masih dalam rangkaian kebejatan
Mirza Ghulam Ahmad Rupanya orang yang diagung-agungkan dan merupakan dedengkot
Ahmadiyah ini, tidak hanya menghina Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
tetapi ditambahkan lagi dengan menghina para Sahabat Rasulullah seperti Abu
Hurairah radhiallahu’anhu. Mirza Ghulam Ahmad mengatakan, “Abu Hurairah adalah
orang yang dungu, dia tidak memiliki pemahaman yang lurus.” (I’jaz Ahmadiy,
hal.140, karyanya) Sementara itu, ditempat lain ia mengatakan, “Sesungguhnya
ingatanku sangat buruk, aku lupa siapa saja yang sering menemui aku.” (Maktubat
Ahmadiyah, hal.21 karyanya).
Kematian
Mirza Ghulam Ahmad Tidak sedikit para ulama yang menentang dan berusaha
menasehati Mirza Ghulam Ahmad agar ia bertaubat dan menghentikan dakwah
sesatnya itu.Namun, usaha itu tidak juga membuat dedengkot Ahmadiyah ini surut
dalam menyebarkan kesesatannya. Syeikh Tsanaullah adalah satu diantara sekian
banyak ulama yang berusaha keras menentangnyadan menasehatinya. Merasa
terganggu dengan usaha Syeikh Tsanaullah tersebut, Mirza Ghulam Ahmad mengirimkan
sebuah surat kepada Syeikh Tsanaullah yang berisi tentang keyakinan hatinya
bahwa ia adalah seorang nabi, bukan pendusta, bukan pula dajjal sebagaimana
julukan yang diarahkan kepadanya oleh para ulama.
Ia
juga mengatakan bahwa sesungguhnya yang mendustakan kenabiannya itulah pendusta
yang sesungguhnya. Diakhir suratnya itu, ia berdo’a dengan mengatakan, “Wahai
Allah yang maha mengetahui rahasia-rahasia yang tersimpan dalam hati. Jika aku
seorang pendusta, pelaku kerusakan dalam pandangan-Mu, suka membuat kedustaan
atas Nama-Mu pada siang dan malam hari, maka binasakanlah aku saat Tsanaullah
masih hidup, dan berilah kegembiraan kepada para pengikutnya dengan sebab
kematianku. Wahai Allah, jika aku benar sedangkan Tsanaullah berada diatas
kebathilan, pendusta pada tuduhan yang diarahkan kepadaku, maka binasakanlah
dia dengan penyakit ganas, seperti tho’un, kolera atau penyakit lainnya, saat
aku masih hidup. Amin” Sebuah do’a mubahalah yang dipinta Mirza Ghulam Ahmad.
Dan ternyata Allah ‘Azza wa Jalla mendengar doa tersebut, setelah 13 bulan
lebih sepuluh hari setelah do’a itu, yakni pada tanggal 26 Mei 1908, Mirza
Ghulam Ahmad dibinasakan oleh Allah dengan penyakit Kolera yang diharapkan
menimpa Syeikh Tsanaullah. Sementara itu Syeikh Tsanaullah masih hidup sekitar
40 tahun setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad.⁴
Setelah
wafatnya pendiri jamaah Ahmadiyah, gerakan ini dipimpin oleh para khalifah:
1) Khalifah Masih I : Hazrat Maulvi Nuruddin (1908-1914)
2) Khalifah Masih II : Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad
(1914-1965)
3) Khalifah Masih III : Hazrat Hafiz Nasir Ahmad (1965-1983)
4) Khalifah Masih IV : Mirza Tahir Ahmad (1983-2003).⁵
⁴.http://putrahermanto.wordpress.com/2010/09/13/wanita-wanita-ahmadiyah-haram-menikah-dengan-laki-laki-yang-bukan-ahmadiyah
⁵.http://menguak-sesatnya-ahmadiyahbagiikebohongan-tazkirah/
2. Pokok-pokok Ajaran Ahmadiyah yang
Bertentangan dengan Islam
* Berdasarkan dalil aqli :
a. Mirza Ghulam Ahmad mengakui dirinya
nabi dan Rosul utusan Tuhan. Dia mengaku dirinya menerima wahyu yang turunnya
di India, kemudian wahyu-wahyu itu dikumpulkan seluruhnya, sehingga merupakan
sebuah kitab suci dan mereka beri nama kitab suci tadzkirah. Tadzkirah itu
lebih besar dari pada kitab suci Al-Qur’an.
b. Mereka meyakini bahwa kitab suci
Tadzkirah sama sucinya dengan kitab suci Al-Qur’an karena sama-sama wahyu dari
Allah.
c. Wahyu tetap turun sampai hari kiamat
begitu juga nabi dan Rasul tetap diutus sampai hari kiamat juga.
d. Mereka mempunyai tempat suci sendiri
yaitu Qadian dan Rabwah.
e. Mereka mempunyai surga sendiri yang
letaknya di Qadian dan Rabwah dan sertivikat kavling surga tersebut dijual
kepada jamaahnya dengan harga yang sangat mahal.
f. Wanita Ahmadiyah haram nikah dengan
laki-laki yang bukan ahmadiyah, tetapi lelaki Ahmadiyah boleh kawin dengan
perempuan yang bukan Ahmadiyah.
g. Tidak boleh bermakmum dengan (di
belakang) imam yang bukan Ahmadiyah.
h. Ahmadiyah mempunyai tanggal, bulan, dan
Tahun sendiri, yaitu nama bulan: 1.Suluh 2.Tabligh 3.Aman 4. Syahadah 5.hijrah
6.Ikhsan 7.Wafa 8.Zuhur 9.Tabuk 10.Ikha 11.Nubuwah 12.fatah.sedang nama tahun
mereka adalah Hijri Syamsi (disingkat HS).⁶
i. Ajaran mereka menganggap kita (yang
bukan pengikut Ahmadiyyah) itu kafir. Makanya, hal itulah yang bertentangan dengan
akidah Islam yang benar.
⁶.
H. Harto Ahmad Jaiz, Aliran dan Paham sesat di Indonesia, Jakarta. Pustaka
Al-kautsar,2002. Hal.57
* Berdasarkan dalil naqli :
1. Firman Allah SWT yang artinya:
“Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu⁷, tetapi Dia
adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.dan adalah Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS. Al-Ahzab :40).
“dan
bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia,
dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)⁸, karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.”(QS. Al-An’am :153)
“Hai
orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan
memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk…….” (QS.
Al-Maidah :105)
2. Hadits Nabi SAW antara lain :
قال
رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : لا نبيّ بعدي (رواه البخارى)
“Rasulullah
bersabda : Tidak ada Nabi sesudahku.” (HR. Bukhari)
قال
رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : إن الرسالة والنبوة قد انقطعت، فلا رسول بعدي
ولا نبي (رواه الترمذى)
“Kerasulan
dan kenabian telah terputus, maka tidak ada Rasul dan Nabi sesudahku.” (HR.
Tirmidzi)⁹
⁷. Maksudnya:
Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda
Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
⁸. Shalat wusthaa
ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat,
bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut
kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan
dengan sebaik-baiknya.
⁹. http://Aliran
Ahmadiyah.(pdf)
B. Solusinya
1. Apakah ahmadiyah harus membuat Agama baru?
Untuk
mendirikan agama baru, tidak mungkin dilakukan oleh Ahmadiyah, karena Ghulam
Ahmad tidak punya konsep keagamaan selain Islam.Ia mengibaratkan dirinya
sebagai bulan dan Muhammad sebagai matahari, sehingga ia hanya merupakan
pantulan dari sinar Muhammad (al-Nur al-Muhammady). Ia sebenarnya tidak
menamakan diri sebagai nabi pembawa syariat baru, melainkan hanya utusan Tuhan
yang membawa kabar baik, yaitu seruan kasih sayang dan perdamaian. Ia tidak
pernah mengaku membawa kitab suci sendiri, melainkan hanya membuat catatan
tentang ilham-ilham kenabian yang diperolehnya. Salah satu keistimewaan, bahkan
Ghulam Ahmad dan putranya, Basyiruddin Mahmud Ahman, telah menulis kitab Tafsir
Al-Quran yang berjilid-jilid tebalnya.
Dan
jika Ahmadiyah diminta mendirikan agama baru, apakah mereka diperbolehkan
mengikuti ajaran Al-Quran dan Sunnah bermazhab Hanafi? Apakah mereka boleh
menjalankan rukun Islam yang lima dan diperbolehkan menunaikan ibadah haji?
Pengalaman di Pakistan, mereka tidak diperbolehkan salat di masjid dan tidak
boleh melakukan ibadah haji, karena mereka dianggap sebagai non-muslim. Hal ini
berarti melanggar kebebasan beragama di negara Pancasila.
Atas
dasar analisis dan argumen di atas, solusi tuntas untuk kasus Ahmadiyah adalah
sebagai berikut.Pertama, mencabut SKB Tiga Menteri yang ternyata memicu aksi
kekerasan itu.Kedua, mengembalikan fungsi Departemen Agama sebagai wakil NKRI
menjadi lembaga penegak konstitusi dan merestorasi hak-hak sipil, khususnya
kebebasan beragama. Ketiga, mencabut fatwa MUI yang menghakimi Ahmadiyah
sebagai aliran sesat yang dampaknya melegitimasi tindakan kekerasan atas nama
agama. Majelis ulama sendiri juga perlu direformasi dari otoritas keagamaan yang
seolah-olah pemilik hak paten agama Islam, atau sebagai lembaga penjaga akidah
Islam, menjadi lembaga komunikasi internal di antara kelompok-kelompok Islam
serta antara Islam dan kelompok agama lain.
Perlu
diingat, dewasa ini dikatakan bahwa agama itu, khususnya Islam, tidak
mengajarkan kekerasan.Namun, kenyataannya, kehidupan agama adalah sumber
konflik yang menimbulkan disintegrasi nasional.Sementara itu, berkembang pula
persepsi bahwa Indonesia meluncur ke arah “negara gagal”, khususnya dalam menegakkan
hukum dan keamanan bagi warganya. Kegagalan ini tampak jelas dalam kegagalannya
mencegah timbulnya aksi-aksi kekerasan atas nama agama. Karena itu, pemecahan
konflik atas nama agama yang terus-menerus terjadi itu harus diselesaikan
hingga tuntas.¹º
¹º.
http://www.tempointeraktif.com/hg/kolom/2011/02/11/kol,20110211-319,id.html
2. Sebagai orang Islam, Apakah Ahmadiyah di
vonis kafir selamanya?
Kembali
ke masalah semula, urusan vonis kafir kepada aliran sesat di Indonesia memang
tidak bisa kita harapkan datang dari pemerintah atau instansi yang
berwenang.Sementara sebagai rakyat, kita pun tidak punya wewenang untuk
memvonis kafir.
Maka
yang bisa dilakukan hanyalah sekedar mengeluarkan anjuran untuk tidak menikah
dengan para pembela aliran sesat. Namanya anjuran, ya sekedar anjuran,
himbauan, ajakan dan sebutlah apa namanya.
Tapi
tidak ada kekuatan hukumnya dan kita belum sah untuk mengatakan bahwa aliran
sesat itu kafir dalam arti yang sebenarnya.
Buktikan
saja secara sederhana. Misalnya ada yang meninggal dari anggota aliran sesat
itu, bisakah kita larang untuk tidak dikuburkan di pekuburan muslim? Lalu mau
dikuburkan di mana? Di pinggir kali?¹¹
¹¹.
http://rudihandoko.multiply.com/journal
Post A Comment:
0 comments: