DP Rizki Ananda, M.Pd
- Sejarah Negara Iran
Sejarah Iran, yang lazim disebut Persia oleh dunia
Barat, merupakan bagian dari sejarah sebuah kawasan luas yang dikenal dengan
sebutan Iran Raya. Iran Raya atau Persia Raya membentang dari Anatolia,
Bosforus, dan Mesir di sebelah barat sampai ke perbatasan dengan India Kuno dan
Syr Darya di sebelah timur, serta dari Kaukasus dan Stepa Eurasia di sebelah
utara sampai ke Teluk Persia dan Teluk Oman di sebelah selatan.
Iran adalah
lokasi dari salah satu peradaban besar dunia yang tertua dan berkesinambungan,
dengan pemukiman-pemukiman perkotaan bersejarah yang bermula sejak 4000 SM.[1]
Bagian barat dan barat daya dari dataran tinggi Iran turut berperan dalam
sejarah Timur Dekat Kuno sejak permulaan Zaman Perunggu, dimulai dari bangsa
Elam dan kemudian bangsa-bangsa lain seperti Kass, Mannea, dan Guti. Georg
Wilhelm Friedrich Hegel menjuluki bangsa Persia sebagai Bangsa bersejarah yang
pertama.[2] Bangsa Mede mempersatukan seluruh Iran menjadi satu bangsa dan satu
kekaisaran pada 625 SM.[3] Kekaisaran Akhaimenia (550–330 SM) yang didirikan
oleh Koresy Agung adalah kekaisaran pertama bangsa Persia, membentang dari
Balkan sampai ke Afrika Utara dan Asia Tengah, meliputi tiga benua, dan
berpusat di Persis (Persepolis). Inilah kekaisaran terbesar pertama sekaligus
kekaisaran pertama di dunia.[4] Kekaisaran Persia yang pertama ini adalah satu-satunya
peradaban sepanjang sejarah dunia yang merangkum lebih dari 40% populasi
global, yakni sekitar 49,4 juta jiwa dari keseluruhan populasi dunia yang
berjumlah 112,4 juta jiwa sekitar tahun 480 SM.[5] Kekaisaran Akhaimenia kelak
digantikan oleh Kekaisaran Seleukia, Parthia, dan Sasania, yang berturut-turut
menguasai Iran hampir 1000 tahun lamanya dan menjadikan Iran sekali lagi
bangkit sebagai sebuah negara adikuasa di dunia. Seteru utama Persia adalah
Kekaisaran Romawi serta penggantinya, Kekaisaran Bizantium.
Kekaisaran
Persia bermula sejak Zaman Besi, seiring arus kedatangan bangsa Iran ke wilayah
itu.Bangsa Iran kelak menurunkan bangsa Mede, kekaisaran Akhaimenia, Parthia,
dan Sasania di Zaman Klasik.
Meskipun suatu
ketika menjadi kekaisaran besar yang adikuasa[6][7] setelah menaklukkan wilayah
yang sangat luas, Iran pun pernah mengalami invasi, yakni oleh bangsa Yunani,
bangsa Arab, bangsa Turk, dan bangsa Mongol. Iran terus-menerus menegaskan
kembali jati diri bangsanya dari abad ke abad dan telah berkembang menjadi
sebuah entitas politik dan budaya yang khas.
Penaklukan kaum
Muslim atas Persia (633–656) merupakan akhir bagi Kekaisaran Sasania sekaligus
menjadi titik balik dalam sejarah bangsa Iran.Islamisasi Iran yang berlangsung
dari abad ke-8 sampai abad ke-10 Masehi pada akhirnya meredupkan Ajaran
Zoroaster di Iran dan daerah-daerah bawahannya.Sekalipun demikian,
pencapaian-pencapaian peradaban Persia sebelumnya tidak punah begitu saja,
tetapi hampir sepenuhnya diserap oleh peradaban dan pemerintahan Islam yang
baru.
Iran, dengan
sejarah panjang peradaban dan kekaisarannya, mengalami penderitaan besar di
akhir Abad Pertengahan dan permulaan zaman modern.Banyaknya invasi suku-suku
pengembara, yang pemimpin-pemimpinnya berhasil menjadi penguasa Iran, telah
berdampak negatif pada negeri ini.
Iran sekali lagi
dipersatukan menjadi sebuah negara pada 1501 oleh wangsa Safawi, yang
mengalihkan mazhab agama Islam di Iran dari Sunni ke Syi'ah.sebagai agama resmi
kekaisaran. Keputusan ini merupakan salah satu titik balik terpenting dalam
sejarah Islam. Kembali menjadi sebuah negara adikuasa, yang kali ini
berdampingan dengan negara adikuasa lain yakni Kekaisaran Osmanli, seteru utama
mereka selama berabad-abad, Iran menjadi sebuah negara monarki dipimpin seorang
kaisar yang nyaris tak terputus sejak 1501 sampai Revolusi Iran pada 1979,
ketika Iran secara resmi menjadi sebuah Republik Islam pada 1 April 1979.
Sepanjang paruh
pertama abad ke-19 Iran kehilangan wilayah luas di Kaukasus (silih-berganti
lepas dan kembali ke dalam kekuasaan Iran dalam rentang waktu ribuan tahun),
meliputi kawasan timur Georgia, Dagestan, Azerbaijan, dan Armenia sekarang ini,
yang jatuh ke tangan Kekaisaran Rusia, tetangga sekaligus saingannya yang
dengan pesat bertumbuh dan berekspansi, setelah Perang. 2. System
Ekonomi Negara Iran
Republik Islam Iran
memakai sistem ekonomi syi’ahIslam memandang harta adalah sesuatu yang
terpenting setelah keimanan.Sebab, sebagian pelaksanaan sy’iah membutuhkan
harta, seperti haji, zakat, jihad dan lainnya. Namun harta dipandang baik jika
diperoleh dengan cara baik dan dipergunakan di jalan Allah (fi sabilillah).
Harta akan menjadi petaka dan fitnah jika diperoleh dengan cara tidak halal dan
dipergunakan untuk kemaksiatan.
Harta akan
menjadi kebaikan jika dipandang sebagai sarana untuk mendukung pelaksanaan
ajaran Islam, dan harta akan menjadi bencana (fitnah) jika dijadikan sebagai
tujuan hidup.
Rasulullah saw bersabda: (“لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي
الْمَالُ”
(الترمذي
Setiap umat pasti mendapat cobaan
(fitnah), sedangkan cobaan umatku adalah harta” HR. Turmudzi.
Ekonomi dalam
pandangan Islam tidak hanya harta yang berupa materi dan produksi yang bersifat
fisik, tetapi juga harus dapat memenuhi kebutuhan rohani.Karenanya, ekonomi tidak
semata-mata kepentingan profit, namun semestinya berakar dari etika dan nilai
kemanusiaan.
Karakteristik
ekonomi syi’ah terletak pada kerangka moral dan etika.Aturan yang dibentuk
dalam ekonomi Islam merupakan aturan yang bersumber pada kerangka konseptual
masyarakat dalam hubungannya dengan Tuhan, kehidupan dan tujuan akhir
manusia.Ekonomi menurut Islam tidak semata-mata keuntungan materi, lebih dari
itu ekonomi adalah sarana untuk membangun ikatan kemanusiaan yang saling
membutuhkan dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
3.
Agama
Mayoritas Negara Iran
Mayoritas penduduk Iran beragama Islam.Bahkan, agama
Islam ajaran Syiah merupakan agama resmi Iran.Kebanyakan penduduk Iran mengikut
ajaran Syiah dan selebihnya berpegang kepada Sunah Waljamaah.Kebanyakan bangsa
Iran adalah penganut ajaran Syiah dan penganut ajaran Sunah pula merupakan
bangsa Turki, suku Kurdi, suku Balochi dan suku Arab.Sejarah Islam di Persia
bisa ditelusuri sejak zaman khulafaur Rasyidin dimana panglima Islam; Rashid
bin al-Walid, menawan Irak dari tangan kekaisaran Persia Sassanid.Sejak itu,
Islam mulai menjadi agama utama di Persia atau Iran.Syiah diperkenalkan di Iran
ketika era pemerintahan Safavid.Sebanyak 98 persen penduduk Iran beragama Islam
dan dari jumlah ini, 90 persen berpegang kepada ajaran Syiah dan selebihnya
berpegang kepada ajaran Suni.
4.
Luas
Wilayah Negara Iran
Iran terletak di Asia Barat Daya,
berdekatan dengan Teluk Oman, Teluk Persia dan Laut Kaspia di antara Irak dan
Pakistan dan termasuk negara yang bergunung gunung. Sifat geografi ini telah
membentuk sejarah politik dan ekonominya untuk beberapa abad
lamanya.Gunung-gunung ini membentuk beberapa lembah yang menjadi tempat tinggal
dan lahan pertanian. Mempunyai luas 1,648,000 km², iran merupakan negara ke 16
terbesar dunia, yaitu seperlima besar Amerika Serikat. Tujuh puluh persen dari
luas negara ini didominasi oleh air.
Wilayah dan sekeliling
total: 1.648.195 km2 (636.372 sq
mi)
land: 1.531.595 km2 (591.352 sq mi)
water: 116.600 km2 (45.000 sq mi)
Wilayah sekeliling:
total: 5.894 kilometer (3.662 mi)
negara perbatasan langsung:
Afghanistan 921 kilometer (572 mi), Armenia 44 kilometer (27 mi),
Azerbaijan-proper 432 kilometer (268 mi), Azerbaijan-Nakhchivan 179 kilometer
(111 mi), Irak 1.599 kilometer (994 mi), Pakistan 959 kilometer (596 mi), Turki
534 kilometer (332 mi), Turkmenistan 1.148 kilometer (713 mi).
Negara berbatasan laut: Qatar,
Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Oman
Garis pantai: 2.440 kilometer
(1.520 mi)
catatan: Iran juga mengukur garis
pantai di Laut Kaspia, untuk 740 kilometer (460 mi)
Area lautan:
Laut teritorial: 12 nmi (22,2 km;
13,8 mi)
contiguous zone: 24 nmi (44,4 km;
27,6 mi)
Zona Ekonomi Ekslusif: bilateral
agreements, or median lines in the Teluk Persia
continental shelf: natural
prolongation
Titik terekstrim:
titik terendah: Laut Kaspia −28
meter (−92 ft)
highest point: Gunung Damavand
5.610 meter (18.410 ft)
5.
Jumlah
Penduduk Negara Iran
Jumlah penduduk negara Iran: Perkiraan
2015 berjumlah 80 juta jiwa
Perkembangan penduduk Negara Iran (
Islamic Republic of Iran ) dari tahun ke tahun :
a.
Tahun 2014 : 78,143 juta jiwa.
b.
Tahun 2013 : 77,152 juta jiwa.
c.
Tahun 2012 : 76,156 juta jiwa.
d.
Tahun 2011 : 75,184 juta jiwa.
e.
Tahun 2010 : 74,253 juta jiwa.
f.
Tahun 2009 : 73,370 juta jiwa.
g.
Tahun 2008 : 72,530 juta jiwa.
h.
Tahun 2007 : 71,720 juta jiwa.
i.
Tahun 2006 : 70,923 juta jiwa
6.
Komodit
Utama Negara Iran
Industri komoditas membuat sekitar
70% dari tidak-minyak ekspor.
Komoditas ekspor:gas, crude oil, petrochemicals,
cotton fiber, textile
Komoditas Impor:Mesin &
perlengkapannya, bahan kimia dan makanan
7.
Ekspor
Negara Iran
Iran mengumumkan
bahwa ekspor barang tambang negara tumbuh pesat selama tahun kalender
berjalanan.
Dalam laporan
terakhirnya, ekspor barang tambang meningkat hingga 39 persen dalam delapan
bulan pertama tahun kalender Iran yang sekarang (21 Maret-21 November),
dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dalam laporan
itu juga disebutkan bahwa Iran telah mengekspor lebih dari 4.723 milyar dolar
aneka barang tambang dalam periode yang sama.
Iran berada di
urutan ke 15 negara kaya barang tambang.Negara ini memiliki 68 jenis tambang
termasuk, khom, timah, seng, tembaga, emas, timah dan besi.
Negara kaya
minyak ini memiliki 37 milyar ton cadangan barang tambang yang telah ditemukan
dan lebih dari 57 juta ton cadangan potensial.
Barang tambang
terpenting milik Iran adalah batu bara, barang tambang metalik, pasir dan
kerikil, barang tambang kimia dan garam.
Cadangan seng
Iran terbanyak di dunia, sementara tembaga menempati urutan ke-2 dan besi
kesembilan. Negara dengan penduduk sekitar 1%
populasi dunia ini memiliki lebih dari 7% total cadangan tambang dunia.
Iran telah
mengekspor barang tambang senilai 8.1 milyar dolar dalam tahun-lalu.Produksi
pertambangan menyumbang sekitar 0.6 persen GDP Negara.
8. impor
Negara Iran
Iran akan impor
130 ton uranium untuk lanjutkan program nuklirnya
Iran akan segera mengimpor uranium
alam sebanyak 130 ton setelah diizinkan enam negara adidaya.Iran dipastikan
akan segera mengimpor uranium alam sebanyak 130 ton.
Impor: Cina 14,2%, Jerman 9,6%, UAE
9,1%, Korea Selatan 6.3%, Rusia 5,7%, Italia 5% , (2007)
9. Pendapatan
Perkapita Negara Iran
GDP Per Kapita:
US$ 12.800 (2008)
10. Pertumbuhan
Ekonomi Negara Iran
Menteri komunikasi dan
teknologi informasi Iran mengatakan, pertumbuhan ekonomi Iran pada semester
pertama tahun 1395 Hs (21 Maret-21 September 2016) menembus 4,7 persen, dan
diharapkan hingga akhir tahun 1395 (20 Maret 2017) akan mencapai 5 persen.
Mahmoud Vaezi dalam
pertemuan dengan pejabat pemerintah daerah provinsi Busher, wilayah selatan
Iran menjelaskan pertumbuhan sektor pertanian sebesar 88 persen, dan industri
sebesar lima persen.
Menurut menteri
komunikasi dan teknologi informasi, investasi domestik dan asing dibutuhkan
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kini, kita menyaksikan investasi besar-besaran
di banyak penjuru Iran di berbagai sektor ekonomi dan industri," ujar
Vaezi.
Di bagian lain statemennya, Vaezi menjelaskan
terjadinya peningkatan ekspor minyak Iran.
"Ekspor minyak mentah Iran meningkat dari satu
juta barel perhari menjadi 2.950.000 barel perhari, yang menunjukkan perubahan
signifikan," tegasnya.
Menteri komunikasi dan
teknologi informasi Iran juga memaparkan terciptanya keamanan nasional dan
stabilitas di dalam negeri.
"Pada saat yang sama, negara-negara regional
dilanda perang denqan takfiri. Iran Islami menikmati keamanan penuh berkat
kerja keras pihak keamanan,"pungkasnya.(PH)
9 Inflasi
negara Iran = %
Laju Inflasi inflasi Negara Iran: 28%
(consumer price).
1
Deflasi
Negara Iran = %
Menurut laporan IMF,
Deflasi di Iran pada tahun 2012 25,2% dan memperkirakan angka ini akan menurun
pada tahun 2013 menjadi 21,8%. Dan tingkat pengangguran negara ini tahun depan
15,6%.
Tingkat
Pengangguran Negara Iran
Tingkat Pengangguran
Iran dilaporkan sebesar 12.50 % pada 2017-03.Rekor ini naik dibanding
sebelumnya yaitu 12.30 % untuk 2016-12. Data Tingkat Pengangguran Iran
diperbarui triwulanan,, dengan rata-rata 11.60 % dari 2001-06 sampai 2017-03,
dengan 62 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 14.70 % pada
2002-03 dan rekor terendah sebesar 9.50 % pada [Unemployment Rate.MIN_DATE.Data
Tingkat Pengangguran Iran tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh
Statistical Centre of Iran. Data dikategorikan dalam Global Economic Monitor
World Trend Plus – Table: Unemployment Rate: Middle East and Africa.
Post A Comment:
0 comments: